New Mitsubishi Outlander Sport 2014
Review
Sebagai produsen mobil-mobil yang memiliki keunggulan
pada kekuatan mesin, mitsubishi terus menyempurnakan Crossover besutannya yakni
outlander sebagai mobil yang menggabungkan antara kekuatan mobil SUV dan
kenyamanan mobil MPV lihat ulasan terdahulu tentang yang
memuat tentang berbagai kelebihan outlander mulai kapasitas penumpang, tenaga
mobil, safety mobil, fitur eksterior & interior.
Tahun 2014 Outlander akan mengeluarkan
New Mitsubishi Outlander Sport yang memiliki kemampuan lebih baik dalam
menerjang jalan berair, perubahan dilakukan pada grille yang dibuat lebih
tinggi (lebih tinggi dalam menerobos genangan air banjir) serta bumper yang
lebih aerodinamis dengan lekuk-lekuk untuk memudahkan udara mengalir ke samping
mobil saat melaju kecepatan tinggi. Desain lampu kabut juga dibuat lebih kecil
sehingga nampak lebih kompak, sedangkan desain lampu utama relatif tidak
berubah.
Pada desain interior Outlander 2014 cenderung tidak banyak melakukan perubahan, hanya perubahan minor seperti penyegaran pada bahan kursi mobil, dan beberapa penambahan tombol pada pintu sehingga lebih segar, sementara untuk keunggulan outlander 2013 masih tetap dipertahankan seperti fitur sun roof pada bagian atas kabin maupun panoramic glass roof pada kaca-kaca samping mobil.
Pada desain interior Outlander 2014 cenderung tidak banyak melakukan perubahan, hanya perubahan minor seperti penyegaran pada bahan kursi mobil, dan beberapa penambahan tombol pada pintu sehingga lebih segar, sementara untuk keunggulan outlander 2013 masih tetap dipertahankan seperti fitur sun roof pada bagian atas kabin maupun panoramic glass roof pada kaca-kaca samping mobil.
Pada bagian mesin Outlander 2014 bisa
dikatakan tidak melakukan perubahan sama sekali yakni dengan memakai mesin 2000
cc yang mampu menghasilkan tenaga 150 Hp, menggunakan bahan bakar bensin dengan
penggerak 4x4.
Perbaikan justru dilakukan pada sistem transmisi CVT yang disempurnakan (lebih baik) dan sistem pengereman yang lebih baik, perubahan ini lebih banyak menekankan pada kenyamanan dan kemudahan handling mobil.
Perbaikan justru dilakukan pada sistem transmisi CVT yang disempurnakan (lebih baik) dan sistem pengereman yang lebih baik, perubahan ini lebih banyak menekankan pada kenyamanan dan kemudahan handling mobil.
Aplikasi lis foglamp berbahan krom dan lip spoiler hitam cukup menyegarkan
wajahnya. Termasuk dimensi pelek naik 1 inci dan dikuranginya diffuser belakang
membuatnya tampil lebih segar dan mewah. Sayang, begitu disandingkan dengan
yang lain, ia tampak biasa saja.
Ke dalam, aplikasi panel serat karbon dan desain kemudi baru kembali menyegarkan wajahnya. Kesan sporty mencuat dari tuas paddle-shift dan desain panel instrumen. Kendati demikian, overall masih terlalu datar dan kurang mencirikan sebuah mobil berkelas.
Ke dalam, aplikasi panel serat karbon dan desain kemudi baru kembali menyegarkan wajahnya. Kesan sporty mencuat dari tuas paddle-shift dan desain panel instrumen. Kendati demikian, overall masih terlalu datar dan kurang mencirikan sebuah mobil berkelas.
Di antara ketiganya, dimensi Outlander Sport paling kompak. Tak heran jika hal
itu berimbas pada ruang kaki dan kepala penumpang belakang yang terbatas.
Memang sandaran bangku bisa sedikit direbahkan, tapi kedua rivalnya juga bisa.Ketiadaan
ruang penyimpanan di panel pintu belakang mengurangi kepraktisan. Tapi
kehadiran palka di armrest memudahkan penumpang menggapai barang di bagasi.
Bangku belakang Outlander bisa dilipat rata dan terdapat cover bagasi. Meski
lagi-lagi, dimensi kompak membatasi daya angkutnya.
Teknologi transmisi Outlander Sport paling advanced dibanding rivalnya dengan mekanisme CVT. Kehalusan berkendara dapat mengalir dengan baik. Transmisi pintar itu juga tetap mampu memberikan efek engine brake yang pas. Tak ayal, mesin 1.998 cc 4-silinder 150 dk miliknya sanggup mencatat konsumsi BBM tol 15,6 km/l dan dalam kota 9,8 km/l.
Menariknya, transmisi CVT Outlander Sport tetap sanggup memberikan pengalaman berkendara yang mengasyikkan. Tersedia 6 rasio sabuk baja saat Anda menginjak habis pedal gas. Karakter tenaga juga terasa cukup berisi di putaran tengah. Ditambah posisi duduk sopir yang rendah dan menyatu dengan mobil, ia terasa sangat fun di jalan.
Itu pun masih ditambah dengan pengendalian yang lincah dan cekatan. memang setirnya paling berat. Tapi justru memberikan feel yang sangat baik di kecepatan tinggi atau saat manuver cepat. Menariknya, pengembangan insinyur Mitsubishi membuat bantingan suspensi Outlander tetap sebagai yang terbaik di sini.
Bagi Anda penyuka self-driving, apa yang disajikan Outlander Sport terasa menggugah selera. Fitur seperti panoramic roof, keyless entry, dan tombol start/stop menambah kenyamanan dan kemewahan. Pun dengan harga yang hanya Rp 342 juta. Jauh lebih murah dari Sportage yang notabene berasal dari Korea.
Teknologi transmisi Outlander Sport paling advanced dibanding rivalnya dengan mekanisme CVT. Kehalusan berkendara dapat mengalir dengan baik. Transmisi pintar itu juga tetap mampu memberikan efek engine brake yang pas. Tak ayal, mesin 1.998 cc 4-silinder 150 dk miliknya sanggup mencatat konsumsi BBM tol 15,6 km/l dan dalam kota 9,8 km/l.
Menariknya, transmisi CVT Outlander Sport tetap sanggup memberikan pengalaman berkendara yang mengasyikkan. Tersedia 6 rasio sabuk baja saat Anda menginjak habis pedal gas. Karakter tenaga juga terasa cukup berisi di putaran tengah. Ditambah posisi duduk sopir yang rendah dan menyatu dengan mobil, ia terasa sangat fun di jalan.
Itu pun masih ditambah dengan pengendalian yang lincah dan cekatan. memang setirnya paling berat. Tapi justru memberikan feel yang sangat baik di kecepatan tinggi atau saat manuver cepat. Menariknya, pengembangan insinyur Mitsubishi membuat bantingan suspensi Outlander tetap sebagai yang terbaik di sini.
Bagi Anda penyuka self-driving, apa yang disajikan Outlander Sport terasa menggugah selera. Fitur seperti panoramic roof, keyless entry, dan tombol start/stop menambah kenyamanan dan kemewahan. Pun dengan harga yang hanya Rp 342 juta. Jauh lebih murah dari Sportage yang notabene berasal dari Korea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar